Cool Blue Outer Glow Pointer
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KEBESARAN ALLAH

Subhanallah, Pemandangan Luar Biasa !

BEAUTIFUL INDONESIA'S

Inilah Keindahan Kota Jakarta, Indonesia ! "

CHRISTIAN BAUTISTA

Dan yang ini Idola Berat Saya, He is "CHRISTIAN BAUTISTA" .

I Love Indonesia

Indonesia Archipelago, So Beautiful Forever

NATURE

Lukisan Alam Yang Asri, maka "SAVE EARTH, PLEASE !"

Tuesday, 16 June 2015

Antroposfer


ANTROPOSFER

Cara menghitung jumlah penduduk :

  • Sensus penduduk, dilaksanakan 10 tahun sekali  (1930, 1961, 1971, 1980, 1990, 2000,   2010) = 7X
a.    Macamnya :

  1. sensus de facto : dikenakan kepada semua orang yang berada di suatu tempat pada waktu diadakan sensus
  2.  sensus de jure : hanya dikenakan kepada penduduk yang benar-benar secara resmi tinggal di suatu daerah yang diadakan sensus
b.    Metode :

  1. Metode canvaisser : petugas membagi daftar pertanyaan yang nantinya diisi oleh masing-masing penduduk
  2. Metode house holder : petugas datang ke masing-masing rumah tangga untuk mendata penduduk sesuai dengan daftar pertanyaan yang ada.
  3.  Registrasi : pencatatan peristiwa kependudukan di tiap-tiap daerah setiap waktu, misal : kelahiran, kematian, perkawinan, perpindahan penduduk dll
  4. Survey : mendata jumlah penduduk hanya dilakukan pada beberapa daerah saja (sampel saja)

Pengendalian jumlah penduduk :

  1.  Insentif dan sanksi. Insentif diberikan kepada yang sedikit anak sedang sanksi diberikan kepada yang banyak anak dengan membayar pajak yang lebih  besar
  2.  Pendidikan tentang keluarga berencana

Piramida penduduk :

  1. Piramida penduduk muda : sebagian besar berusia muda, timgkat kelahiran dan kematian tinggi. Contoh : Indonesia
  2. Piramida penduduk stasioner : jumlahnya tetap, kelahiran dan kematian seimbang, contoh : Swedia
  3. Piramida penduduk tua : sebagian besar berusia tua, contoh : Amerika Serikat.

   Ekspansif             Stationer            Konstruktif                              



SEX RATIO (SR)

                                                                          

DEPENDENCY RATIO / DR : ANGKA KETERGANTUNGAN

                                                                    
KELAHIRAN

1. Kelahiran Kasar (CBR : Crude Birth Rate)


Contoh : Pada pertengahan tahun 2011 jumlah penduduk di Surabaya ada  4.527.200 jiwa, pada tahun tersebut ada kelahiran sejumlah 9.725 jiwa. Hitunglah Tingkat kelahiran kasar (CBR) nya.

Jawab :  (9.725/4.527.200) x 1000 = 2 ‰
Kesimpulan : setiap 1000 penduduk pada th 2011 terdapat 2 bayi yg lahir.
                       
2. Kelahiran Umum(GFR : General Fertility Rate)


Contoh : Pada pertengahan tahun 2011 jumlah penduduk di Surabaya ada  4.527.200 jiwa, dari data tersebut tercatat jumlah wanita yang berusia 15-49 tahun ada 1.324.500 jiwa. Pada tahun tersebut ada kelahiran sejumlah 26.625 jiwa. Hitunglah Tingkat kelahiran umum (GFR) nya.
           
            Jawab : (26.625/1.324.500) x 1000 = 20‰
            Kesimpulan : setiap 1000 penduduk wanita usia 15-49 th pada th 2011 terdapat 20 bayi yg lahir.

3. Kelahiran Spesifik (ASBR :Age Specific Birth Rate)


Data Penduduk Tahun 2012 di  Kota X
Usia
Jml Pendd Wanita
Jml Kelahiran
ASBR (‰)
15 – 19
5.231.300
61.578
12
20 – 24
4.821.600
89.265
19
25 – 29
5.216.200
120.750
23
30 – 34
3.947.900
108.825
28
35 – 39
4.757.300
97.395
20
40 – 44
4.213.600
92.775
22
45 – 49
3.236.400
45.855
14

KEMATIAN


  1. Kematian Kasar (CDR : Crude Death Rate)

 Contoh : Pada pertengahan tahun 2011 jumlah penduduk di Surabaya ada  4.527.200 jiwa, pada tahun tersebut ada kematian sejumlah 56.625 jiwa. Hitunglah Tingkat kematian kasar (CDR) nya.

Jawab  = (56.625/4.527.200) x 1000 = 13‰

Kesimpulan : setiap 1000 penduduk pada th 2011 terdapat  13 kematian.

2.      Kematian Spesifik (ASDR :Age Specific Death Rate)


Data Penduduk Tahun 2012 di  Kota X
Usia
Jml Penduduk
Jml Kematian
ASDR (‰)
0 – 4
2.231.300
41.052
18
5 – 9
3.872.600
39.510
10
10 – 14
4.216.700
40.500
10
15 – 19
5.231.300
31.052
6
20 – 24
4.821.600
41.510
9
25 – 29
5.216.200
30.500
6
30 – 34
3.947.900
40.550
10
35 – 39
4.757.300
50.930
11
40 – 44
4.213.600
61.850
15
45 – 49
3.236.400
40.570
13
50 – 54
5.231.300
77.052
15
55 – 59
4.821.600
75.510
16
60 – 64
5.216.200
124.500
24
65 – 69
3.947.900
112.550
29
70 keatas
2.756.200
87.040
32


3. Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/ IMR)


PERTUMBUHAN PENDUDUK

1. Petumbuhan Penduduk Alami (Natural Increase)
T = (L - M)

2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi (Migration Increase)
T = (I - E)

3. Pertumbuhan penduduk Total / Sosial (Social Increase)
T = (L - M) +  (I - E)




PERSENTASE PERTUMBUHAN PENDUDUK



PROYEKSI PENDUDUK BEBERAPA TAHUN YANG AKAN DATANG


PENDUDUK MENJADI 2X LIPAT



KEPADATAN PENDUDUK :

1. Kepadatan Penduduk Aritmatik


2. Kepadatan Penduduk Agraris





Faktor yang mendukung kelahiran (PRONATALITAS) :
1.    kawin usia muda
2.    tingkat kesehatan
3.    anggapan banyak anak banyak rejeki

Faktor yang menghambat kelahiran (ANTINATALITAS)
1.    pembatasan umur menikah
2.    program keluarga berencana
3.    pembatasan tunjangan anak
4.    anak merupakan beban

Faktor yang mendukung kematian (PROMORTALITAS)
1.    kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan
2.    fasilitas kesehatan kurang memadai
3.    sering terjadi kecelakaan
4.    adanya bencana yang menelan korban jiwa
5.    terjadinya peperangan

Faktor anti kematian (ANTIMORTALITAS)
1.    tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai
2.    lingkungan yang bersih dan teratur
3.    adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri
4.    tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi

Kualitas penduduk dapat diukur dengan :
1.    tingkat pendidikan
2.    tingkat kesehatan
3.    tingkat pendapatan
4.    jenis mata pencaharian

Masalah kependudukan di Indonesia :
1.    Jumlah penduduk yang banyak
2.    pertumbuhan penduduk cepat
3.    persebaran penduduk yang tidak merata
4.    piramida penduduk muda (angka ketergantungan tinggi)
5.    arus urbanisasi tiinggi