Kerajaan Sriwijaya
v
Lokasi
Kerajaan Sriwijaya
Di wilayah Sumatera bagian selatan, Pusat
pemerintahannya kemungkinan besar di sekitar `Palembang, Sumatera, meskipun ada
pendapat lain yangmenyebutkan Ligor di Semenanjung malaya sebagai pusatnya.
v
Faktor
Pendorong Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
1.
Letaknya yang strategis
2.
Kemajuan kegiatan perdagangannya.
3.
Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad ke- 6 dipegang oleh kerajaan Funan.
4.
Memiliki armada laut yang kuat
5.
Melayani distribusi ke berbagai wilayah nusantara
v
Sumber
Sejarah
1.
Berita Asing yaitu Berita Cina, Berita Arab, Dan Berita
India
2.
Dari dalam negeri berwujud prasasti yaitu prasasti
kedukan bukit, prasasti talang tuo ,prasasti kota kapur ,prasasti telaga batu,
prasastikarang berahi dan prasasti ligor
v
Kehidupan
Politik
Menurut
sejarah kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan yang megah dan jaya dimasa
lampau. Raja raja yang pernah memerintah adalah :
1.
Dapunta Hyang Srijayanegara
2.
Dharmasetu
3.
Balaputradewa
4.
Cudamani Warmadewa
5.
Sanggrama Wijaya Tunggawarman
Kerajaan
Sriwijaya ternyata menjalankan Politik Ekspansif ( perluasankekuasaan). Pada
abad ke-9 Raja Balaputradewa dapat memperluas wilayah Sriwijaya. Wilayah itu meliputi
Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka,Belitung, Malaysia, Singapura,
dan Thailand Selatan.
v
Pengaruh
Budaya
Sriwijaya
terkenal dengan kerajaan budha terbesar yang bermula dari pembangunan wihara di
Nalanda yang di terangkan dalam prasasti Nalanda selain itu Menurut I-tsing,
agama Budha semakin berkembang di Sriwijaya ketika banyak pendeta dari negeri
Cina dan India berdatangan ke Sriwijaya. Namun Kerajaan Sriwijaya banyak
dipengaruhi budaya India , pertama oleh budaya agama Hindu dan kemudiana
diikuti pula oleh agama Buddha. Agama Buddha diperkenalkan di Sriwijaya pada
tahun 425 Masehi. Sriwijaya merupakan pusat terpenting agama Buddha Mahayana.
v
Perdagangan
Di
dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalurperdagangan antara India
dan Tiongkok, yakni denganpenguasaan atas selat Malaka dan selat Sunda. Orang
Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditiseperti kapur barus, kayu
gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading,emas, dan timah yang membuat raja
Sriwijaya sekaya raja-raja diIndia. Kekayaan yang melimpah ini telah
memungkinkan Sriwijayamembeli kesetiaan dari vassal-vassalnya di seluruh Asia
Tenggara
v
Keadaan
masyarakat
Karena
kerajaan sriwijaya dipengaruhi oleh agama budhamaka kehidupan masyarakat sesuai
dengan ajaranya selain itumasyarakat juga menjali hubungan dengan kerajaan
lain. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan
salah satu tokohnya yang terkenal ialah Dharmakirti.
v
Kehidupan
Ekonomi
Menurut
catatan asing, Bumi Sriwijaya menghasilkan bumibeberapa diantaranya, yaitu
cengkeh, kapulaga, pala, lada,pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur
barus,gading,timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan
penyu. Barang-barang tersebut dijual atau dibarter dengan kainkatu, sutera dan
porselen melalui relasi dagangnya dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar.
v
Mundurnya
Kerajaan Sriwijaya
Faktor
Politik Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak, karena munculnya
kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalamdunia perdagangan,
seperti Kerajaan Siam di sebelah utara. Pada akhir abad ke-13 M, Kerajaan
Sriwijaya mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh faktor politik dan
ekonomi.
Kerajaan Siam memperluas kekuasaannya ke arah
selatan dengan menguasai daerah-daerah diSemenanjung Malaka termasuk Tanah
Genting Kra. Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam mengakibatkan
kegiatan pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang.
v
Sebab-sebab
keruntuhan kerajaan Sriwijaya :
· Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mulai surut sejak abad
ke-11. Kemunduranitu bermula dari serangan besar – besaran yang dilancarkan
Kerajaan Cola(India) di bawah pimpinan Raja Rajendra Coladewa pada tahun 1017
dantahun 1025. Perisitiwa serangan Kerajaan Cola dapat diketahui dari prasasti Tanjore
( 1030 )
· Pada saat tahun 990 M Kerajaan Sriwijaya diserang
oleh raja Dharmawangsa dari P. Jawa
·
Banyak daerah atau kekuasaan Sriwijaya yang
melepaskan diri
· Pernah diserang oleh raja Rajendra Coladewa dari
Colamandala India dua kali, yaitu tahun 1025 M dan 1030 M
·
Adanya ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singasari
pada tahun 1275 M
·
Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra
Pasai.
· Serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman
atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan
Majapahit Terjadinya serangan dari kerajaan Majapahit pada tahun 1477M Pada
sekitar pertengahan abad ke-14, nama Sriwijaya sudah tidak pernah lagi disebut
– sebut dalam sumber sejarah. Kerajaan Sriwijaya benar – benar runtuh akibat
serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa.
v
Peninggalan
Prasasti-Prasasti
Sriwijaya Dengan Huruf Palawa Dan Bahasa Melayu Kuno
1.
Prasasti
Kedukan Bukit : Berangka tahun 605 Śaka (=683 Masehi)
Menceritakan perjalanan suci yang dilakukan oleh Dapunta Hyang dengan perahu.
Berangkat dari Minãngtãmwan dengan 20.000 orang tentara. Ia
menaklukkan beberapa daerah.
2.
Prasasti
Talang Tuwo : (dekat Palembang)Berangka tahun 684 Masehi berisi
tantang pembuatan taman Śriksetra atas perintah Dapunta Hyang Śri
Jayanaşa
untuk kemakmuran semua makhluk.
3.
Prasasti
Kota Kapur : 13. (dari Kotakapur, Bangka) temuan arkeologi
prasasti Sriw ijaya yang ditemukan di pesisir barat Pulau Bangka. Prasasti ini
dinamakan menurut tempat penemuannya yaitu sebuah dusun kecil yang bernama
"Kotakapur". Tulisan pada prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa
dan menggunakan bahasa Melayu Kuna, serta merupakan salah satu dokumen tertulis
tertua berbahasa Melayu. Prasasti ini ditemukan oleh J.K. van der Meulen pada
bulan Desember 1892.
4.
Prasasti
Telaga Batu : (dekat Palembang)Tidak berangka tahunBerisi
kutukan- kutukan yang seram terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan
tidak taat terhadap raja.
5.
Prasasti
Karang Birahi : (dari daerah Jambi hulu) Berangka tahun sama yaitu
686 Masehi. Isi kedua prasasti itu juga hampir sama, yaitu permintaan kepada
dewa yang menjaga Sriwijaya dan untuk menghukum setiap orang yang bermaksud
jahat terhadap Sriwijaya. Berdasarkan kedua prasasti itu dapat disimpulkan
bahwa daerah Bangka dan daerah Maringin (Melayu) telah ditaklukkan oleh
Sriwijaya. Sementara itu sang raja juga berusaha menaklukkan “bhumi jawa” atau
Tarumanegara.
6.
Prasasti
Ligor : (dari Thailand)
Ada 2 penafsiran, Dari manuskrip
Ligor A ini berisikan berita tentang raja Sriwijaya, raja dari segala raja yang
ada di dunia, yang mendirikan Trisamaya caitya untuk Kajara, Sedangkan dari manuskrip Ligor B berangka
tahun 775, berisikan berita tentang nama Visnu yang bergelar Sri Maharaja, dari
keluarga Śailendravamśa
serta dijuluki dengan Śesavvārimadavimathana (pembunuh musuh-musuh yang sombong
tidak bersisa).
7.
Prasasti
palas pasemah : Prasasti ini telah diketahui keberadaannya pada
tahun 1958, di Desa Palas Pasemah dekat Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.
Prasasti ini ditulis dalam 13 baris, berhuruf Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno.
Isinya hamper sama dengan isi prasasti Karang Brahi dari Daerah Jambi, Prasasti
Kota Kapur dari Bangka dan Prasasti Bungkuk dari Daerah Lampung Timur, yang
berisi kutukan yang tidak patuh dan tunduk kepada penguasa Sriwijaya. Prasasti
ini tidak berangka tahun, namun berdasarkan Paleografinya dapat pada akhir abad
ke 7
8. Prasasti
nalanda : Prasasti Nalanda menceritakan tentang kisah Raja
Balaputradewa. Disebutkan bahwa Raja Balaputradewa adalah cucu seorang raja
Jawa yang dijuluki Wirawairimath ana(penumpas musuh perwira). Julukan kakeknya
ini mirip dengan Wairiwarawimarda na alias Dharanindradalam prasasti Kelurak .
Dengan kata lain, Balaputradewa merupakan cucu Dharanindra.
9.
Prasasti
siddhayatra : Beberapa prasasti siddhayatra abad ke-7 seperti
Prasasti Talang Tuwo menggambarkan ritual budha untuk memberkati peristiwa
penuh berkah yaitu peresmian taman Sriksetra, anugerah Maharaja Sriwijaya untuk
rakyatnya. menceritakan perjalanan sucinya mengalap berkah dan menaklukkan
wilayah-wilayah di sekitarnya. Ia berkuasa sekitar perempat terakhir abad VII
hingga awal abad VIII, tepatnya antara kurun 671 masehi hingga 702 masehi
Candi
peninggalan Kerajaan Sriwijaya
·
Candi
Muara Takus : di Riau, dengan asumsi petunjuk arah perjalanan
dalam catatan I Tsing, serta hal ini dapat juga dikaitkan dengan berita tentang
pembangunan candi yang dipersembahkan oleh raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni
fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 kepada kaisar Cina yang
dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang
terletak di Muara Takus). Namun yang pasti pada masa penaklukan oleh Rajendra
Chola I, berdasarkan prasasti Tanjore, Sriwijaya telah beribukota di Kadaram
(Kedah sekarang)
sangattt membantu min... thanks
ReplyDeleteAgen Judi Online
ReplyDeleteAgen Judi
Agen Judi Terpercaya
Bandar Judi
Bola Online
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi Skor PANATHINAIKOS VS QABALA 28 Agustus 2015
Prediksi Skor SAINT ETIENNE VS MILSAMI 28 Agustus 2015
Prediksi Skor CHELSEA VS CRYSTAL PALACE FC 29 Agustus 2015
PREDIKSI STOKE CITY VS WEST BROM 29 AGUSTUS 2015
Prediksi Skor GENOA VS HELLAS VERONA 31 Agustus 2015