Kerajaan Mataram Kuno
v Letak,Corak, dan Tahun Berdirinya |
Letak
: Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan b erdiri sejak
awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan
tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur.
Corak
: Hindu dan Buddha
Tahun
Berdirinya Tahun 732 ( diperkirakan abad ke-8) Kerajaan Mataram Kuno bermula
sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.
v
Raja
raja yang pernah berkuasa
Selama
178 tahun berdiri, kerajaan mataram kuno dipimpin oleh raja- raja, yaitu;
1.
Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
(732-760 M)
2.
Sri Maharaja Rakai Panangkaran
(760-780 M)
3.
Sri Maharaja Rakai Panunggalan
(780-800 M)
4.
Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)
5.
Sri Maharaja Rakai Garung (820-840 M)
6.
Sri Maharaja Rakai Pikatan (840-863 M)
7.
Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (863-882 M)
8.
Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
(882-898 M)
9.
Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910
M)
v
Kehidupan
Sosial
Kerajaan
Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan
agama Buddha, masyarakatnya tetap hidup rukun dan saling bertoleransi. Sikap
itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur.
Masyarakat
Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur,
tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong maka mereka turut bekerja juga
dalam pembangunan tersebut.
Keteraturan
kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan
hukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata
juga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa
berlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.
v
Kehidupan
Politik
Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya,
Mataram Kuno menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga, misalnya Sriwijaya,
Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga menggunakan sistem perkawinan
politik. Contohnya; pada masa pemerintahan Samaratungga yang berusaha
menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya
yang bernama Pramodyawardhani(Wangsa Syailendra) dinikahkan dengan Rakai
Pikatan (Wangsa Sanjaya).
Dengan
adanya perkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama antara Hindu
(Wangsa Sanjaya) dan Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.
v
Kehidupan
Pemerintahan
Kerajaan mataram merupakan kerajaan yang system
pemerintahanya adalah kerajaan. System ini digunakan sejak berdirinya mataram
kuno di abatd ke-8 hinaga runtuhnya di abad ke-11, Sistem ini dikenal dengan
dinasti; dinasti Sanjaya, Pemerintahan dipegang oleh raja,Di mataram kuno
terdapat beberpa bagian raja yaitu; Datu dan Sri Maharaja
Mataram kuno sejak abad ke-9 sudah menggunakan mata
uang berupa emas dan perak untuk melakukan kegiatan perdangan. Dimana uang pada
masa itu disebut tahil jawa. Dari sistem pemerintahan tersebut terdapat
beberapa raja yang telah memerintah dibawah ini terdapat raja yang bergelar ratu
dan Sri Maharaja yang memerintah mataram kuno Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang memerintah
dari 723 M, Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra 770 M, Rakai
Panunggalan alias Dharanindra, Rakai Warak alias Samaragrawira, Rakai Garung
alias Samaratungga
Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal
kebangkitan Wangsa Sanjaya 840 M, Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala berkuasa
mulai dari 856 M – 880 M, Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura Dyah Balitung, Mpu
Daksa, Rakai Layang Dyah Tulodong, Rakai Sumba Dyah Waw
v
Kehidupan
Kebudayaan Hindu-Buddha
Semangat
kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan
banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari
Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak
(tahun 782 M), dan prasasti Mantyasih (Kedu).
Selain
itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna, candi Nakula,
candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain candi
Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Borobudur, candi Kalasan,
candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candi Mendut.
v
Proses
Kehancuran
Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan
karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan tidak
menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1.
Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit
berhubungan dengan dunia luar
2.
Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung
Merapi
3.
Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya
Oleh
karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur (di
bagian hilir Sungai Brantas) oleh Empu Sindok. Pemindahan ibukota ke Jawa Timur
ini dianggap sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayah
kekuasaan Mataram Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis. Hal ini mengacu
pada letak sungai Brantas yang terkenal subur dan mempunyai akses pelayaran
sungai menuju Laut Jawa. Kerajaan itu kemudian dikenal dengan Kerajaan Mataram
Kuno di Jawa Timur atau Kerajaan Medang Kawulan.
v
Peninggalan
Komplek
Candi Dieng di Wonosobo, JawaTengah, merupakan peninggalan candi Hindu pada
masa Kerajaan Mataram Kuno.
v
Informasi
Tambahan
·
Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan Kerajaan
Mataram Hindu
·
Dulu kerajaan ini terkenal sebagai kerajaan yang
kaya akan padi dan tambang emas
·
Salah satu sumber sejarah yaitu prasasti Canggal
& prasati Metyasih/Balitung
Kerajaan ini menggunakan bahasa Sansakerta
keren postingannya! makasih gan. btw kalo boleh tau ini lagu siapa yaa?
ReplyDeleteArtikelnyanya bagus gan, smoga artikel saya dapat saling melengkapi
ReplyDelete.
MARKIJAR.Com - Mataram Kuno
Artikelnya keren dan ber manfaat benget. Makasih
ReplyDeleteada yang lebig singkat gak ?
ReplyDelete