Cool Blue Outer Glow Pointer
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, 5 November 2013

Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia

 Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia


          Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka.

Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu :

1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
2. Kesempatan melakukan hubungan perdaganganinternasional terbuka lebar,
3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakinluas, dan
4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1.        Hipotesis Brahmana : Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah VanLeur.

2.        Hipotesis Ksatria : Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaumksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antar golongan didalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pulaterjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.

3.        Hipotesis Waisya : Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaumwaisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesiswaisya

4.        Hipotesis SudraVon van Faber : mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.

         Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.



AGAMA HINDU

         Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhitaatau “himpunan” yaitu:

1.      Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
2.      Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
3.      Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
4.      Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
1.      Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-halsesaji.
2.      Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
1.      Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
2.      Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
3.      Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.

Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu :
1.        Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
2.        Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, danbangsawan.
3.        Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, danburuh menengah.
4.        Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,dan budak.

Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu,sehingga bisa mencapai puncak nirwana.



AGAMA BUDDHA

          Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara. Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “TigaKeranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

1.        Winayapittaka       : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
2.        Sutrantapittaka     : Berisi wejangan-wejangan atauajaran dari sang Buddha.
3.        Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentangsoal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau“Tiga Kebaktian” yaitu:
1.        Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2.        Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaranBuddha.
3.        Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemelukBuddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwanaharus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:


1.        Pandangan yang benar.
2.        Niat yang benar.
3.        Perkataan yang benar.
4.        Perbuatan yang benar.
5.        Penghidupan yang benar.
6.        Usaha yang benar.
7.        Perhatian yang benar.
8.        Bersemedi yang benar.


Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
1.        Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2.        Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu :
1.        Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2.        Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedidan memperoleh Bodhi.
3.        Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddhamengajarkan ajarannya pertama kali.
4.        Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.



Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia

          Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan. Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalam kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya dalam bidang berikut ini :
1.        Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindudan Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadap roh nenek moyang.

2.        Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta.

3.        Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar pengaruh dan perubahannya, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktifitas perekonomian melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.

4.        Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat dari hasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya Epos Mahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruh lainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan sistem tulisan di masyarakat Indonesia.

5.        Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat d iIndonesia telah menganut kepercayaan animism dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.

6.        Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan olehorang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

7.        Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan CandiBorobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

8.        Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.

9.        Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah :
1.  Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,
2.  Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
3.  Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.



Beberapa Kerajaan Pada Masa Hindu Buddha di Indonesia



1.        Kerajaan Kutai
2.        Kerajaan Tarumanegara
3.        Kerajaan Kalingga
4.        Kerajaan Sriwijaya
5.        Kerajaan Mataram Kuno
6.        Dinasti Isyana
7.        Kerajaan Kediri
8.        Kerajaan Singasari
9.        Kerajaan Majapahit




No comments:

Post a Comment