Melihat sejarah
galangan kapal di Indonesia, pada 1951, beberapa warga Indonesia mulai
mendirikan galangan kapal baja, Carya Shipyard, Jakarta, dan mulai membangun
kapal baja hingga 500 ukuran DWT. Meskipun galangan kapal ini berukuran kecil,
tonggak sejarah industri kapal Indonesia telah ditancapkan.
Hal
tersebut bukan tidak terekam dalam jejak sejarah Indonesia, namun hanya belum
dipublikasikan secara masif ke seluruh rakyat Indonesia. Betapa pentingnya
industri perkapalan di negara beribu-ribu pulau ini, baik melalui kurikulum
pendidikan di sekolah, maupun kegiatan yang berbasis kemaritiman. Industri perkapalan
nasional awalnya hanya bekas industri perbaikan kapal milik pemerintah penjajah
Hindia Belanda. Baru setelah merdeka, seluruh industri tersebut jatuh ke tangan
pemerintah Indonesia.
Kondisi
industri galangan kapal di Indonesia terus tumbuh pesat, didukung iklim
investasi yang menarik minat investor asing. Keluarnya Instruksi Presiden Nomor
5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional juga menjadi
pendorong. Menurut Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi
Tinggi, Kementerian Perindustrian, Budhi Dharmadi, ada sekitar 200 perusahaan
industri perkapalan/galangan kapal di Indonesia sekarang ini yang mampu
memproduksi kapal baru ataupun memperbaiki kapal. Industri perkapalan masuk dalam
kategori industri strategis dan berprospek cerah di masa depan.
Banyaknya
kapal yang beroperasi di perairan Indonesia merupakan salah satu pendorong
terus bergeraknya industri ini. Selain itu, dukungan penerapan asas cabotage
dari pemerintah sangat mendukung industri perkapalan dalam negeri.
Sebagian
nama – nama shipyard (galangan kapal) yang ada di Indonesia:
- PT.
Jaya Asiatic Shipyard
- PT.
PAL Indonesia surabaya
- PT.
BAtanece shipyard
- PT.
Surya Prima Bahtera
- PT.
Karimun Sembawang Shipyard
- PT.
Pan United Shipyard Industri
- PT.
Dok dan Perkapalan Surabya
- PT.
Nanindah Mutiara Shipyard
- PT.
Dok dan Perkapalan Kodja bahari – Jakarta 1 – Jakarta IV
- Dumas Surabaya
Untuk
kondisi Galangan Kapal di Indonesia, berdasarkan kebersihan lingkungan galangan
cukup memprihatinkan. Dilihat dari banyaknya tumpukkan besi-besi bekas yang
mengganggu aktifitas galangan itu sendiri. Dibandingkan dengan galangan kapal
di Spanyol, kondisi kebersihan di galangan indonesia masih kalah bersih dan
rapi. Kemudian bukan hanya dari tumpukkan besi yang dibiarkan, humidity atau
kualitas udara di lingkungan galangan harus kondusif agar tidak mengganggu
aktifitas galangan itu sendiri.
Sedangkan berdasarkan
jumlah galangan di Indonesia, jumlah galangan kapal di Indonesia menjadi
masalah krusial. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai
garis pantai panjang kedua di dunia yakni 54.716 km² setelah Kanada. Untuk itu
ketersediaan galangan kapal dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Saat ini, terdapat 198
industri galangan kapal di Indonesia. Dengan persebaran sekitar 110 industri
terdapat di daerah Batam dan Kepulauan Riau dan 88 industri tersebar di wilayah
lainnya. Dari jumlah 198 perusahaan, terdapat empat perusahaan negara, yaitu PT
Industri Kapal Indonesia yang berlokasi di Makassar, PT Dok dan Perkapalan Koja
Bahari di Jakarta, PT PAL Indonesia di Surabaya, serta PT Dok & Perkapalan
di Surabaya. Indonesia masih kekurangan galangan kapal mengingat jumlah dari
kapal yang beroperasi di Indonesia. Dari 141 pelabuhan di Indonesia hanya 25%
yang memiliki galangan kapal. Dengan kurangnya tempat pembuatan dan reparasi
maka akan menghambat perekonomian sehingga tujuan tol laut yang dicanangkan
pemerintah mempunyai hambatan jika kondisi itu tetap dibiarkan.
Galangan kapal
di Indonesia tersebar diberbagai wilayah. Yakni, dengan presentase 37% berada
di Pulau Jawa, 26% di bagian Pulau Sumatera, 25% berada di Kalimantan dan
sisanya sebesar 12% berada di daerah Indonesia Timur. Untuk kondisi fisik
galangan di Indonesia yang mencakup peralatan untuk pembuatan dan perbaikkan
kapal atau infrastruktur dari galangan itu sendiri dan jenis kapal yang
diproduksi di Indonesia. Dalam infrastruktur galangan mencakup graving dock
atau dok galian, building berth atau bangunan tempat berlabuh. Dalam dok galian
terdapat dua gantry cranes besar atau derek dan lima portal cranes untuk
memindahkan bagian-bagian dalam pembuatan atau perbaikkan kapal.
Selain dok
galian juga terdapat fasilitas lainnya seperti welding-assembly production atau
tempat las dan perakitan untuk pembuatan kapal, bengkel outfitting untuk
membentuk badan kapal, dok apung yang sama seperti dok galian namun berada
diatas air dan digunakan hanya untuk reparasi kapal, shift lift atau tempat
pengangkatan kapal dari wilayah perairan ke wilayah daratan, dan tedapat juga
lokasi side end lounching area atau ruang tunggu kapal sebelum direparasi.
Adapun jenis
kapal yang diproduksi di galangan kapal Indonesia adalah merchant ship atau
kapal tanker dan naval ship yang umumnya digunakan untuk kegiatan militer.
Dalam kapal tanker terdapat 8 kapal: OHBC 45.000 DWT, STAR 50 – BSBC 50.000
DWT/ DSBC 50.000 DWT, Cargo Vessel 3.500 DWT/ 3.650 DWT, Container Ship 400
TEU’S/1.600 TEU’S/4.180 DWT, Dry Cargo Vessel 18.500 DWT, PAX – 500, Tanker
17.500 LTDW/30.000 LTDW, dan Tanker 3.500/6.500.
Selanjutnya
jenis naval ships atau kapal angkatan laut yang diproduksi di Indonesia yaitu:
Kapal Patroli Cepat 14 meter, Kapal Patroli Cepat 15 meter, Kapal Patroli Cepat
28 meter 1/2/3, Kapal Patroli Cepat 38 meter, Kapal Patroli Cepat 57 meter NAV
I/II/III/IV/V, Kapal Cepat Rudal 60 meter, Kapal Landing Platform Dock 125
meter, dan Motor Yacht 28 meter.
Selain dua jenis
kapal yang diproduksi di Indonesia, terdapat satu jenis kapal lagi yang biasa
digunakan untuk kegiatan pariwisata, memancing dan transportasi kecil karena
ukuran kapal yang kecil. Kapal tersebut merupakan Kapal Fiberglass dan
diproduksi oleh perusahaan dengan skala yang lebih kecil dibandingkan dua jenis
sebelumnya.
Daftar Pustaka:
http://kapal.co.id/content/galangan-kapal
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4614/Industri-Galangan-Kapal-Tumbuh
https://lugitaherwani.wordpress.com/2010/02/27/macam-macam-galangan/
https://kastratfebui.wordpress.com/2015/04/06/773/