Cool Blue Outer Glow Pointer
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday 5 November 2013

Rangkuman Kerajaan Mataram Kuno



Kerajaan Mataram Kuno




v  Letak,Corak, dan Tahun Berdirinya
Letak : Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan b  erdiri sejak awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur.
Corak : Hindu dan Buddha
Tahun Berdirinya Tahun 732 ( diperkirakan abad ke-8) Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.

v  Raja raja yang pernah berkuasa
Selama 178 tahun berdiri, kerajaan mataram kuno dipimpin oleh raja- raja, yaitu;


1.     Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
(732-760 M)
2.     Sri Maharaja Rakai Panangkaran
(760-780 M)
3.     Sri Maharaja Rakai Panunggalan
(780-800 M)
4.     Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)
5.     Sri Maharaja Rakai Garung (820-840 M)
6.     Sri Maharaja Rakai Pikatan (840-863 M)
7.     Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (863-882 M)
8.     Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
(882-898 M)
9.     Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910 M)



v  Kehidupan Sosial
Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hidup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur.
Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong maka mereka turut bekerja juga dalam pembangunan tersebut.
Keteraturan kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan hukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata juga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa berlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.

v  Kehidupan Politik
 Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram Kuno menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga, misalnya Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga menggunakan sistem perkawinan politik. Contohnya; pada masa pemerintahan Samaratungga yang berusaha menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya yang bernama Pramodyawardhani(Wangsa Syailendra) dinikahkan dengan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya).
Dengan adanya perkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama antara Hindu (Wangsa Sanjaya) dan Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.

v  Kehidupan Pemerintahan
Kerajaan mataram merupakan kerajaan yang system pemerintahanya adalah kerajaan. System ini digunakan sejak berdirinya mataram kuno di abatd ke-8 hinaga runtuhnya di abad ke-11, Sistem ini dikenal dengan dinasti; dinasti Sanjaya, Pemerintahan dipegang oleh raja,Di mataram kuno terdapat beberpa bagian raja yaitu; Datu dan Sri Maharaja
Mataram kuno sejak abad ke-9 sudah menggunakan mata uang berupa emas dan perak untuk melakukan kegiatan perdangan. Dimana uang pada masa itu disebut tahil jawa. Dari sistem pemerintahan tersebut terdapat beberapa raja yang telah memerintah dibawah ini terdapat raja yang bergelar ratu dan Sri Maharaja yang memerintah mataram kuno  Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang memerintah dari 723 M, Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra 770 M, Rakai Panunggalan alias Dharanindra, Rakai Warak alias Samaragrawira, Rakai Garung alias Samaratungga
Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya 840 M, Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala berkuasa mulai dari 856 M – 880 M, Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura Dyah Balitung, Mpu Daksa, Rakai Layang Dyah Tulodong, Rakai Sumba Dyah Waw

v  Kehidupan Kebudayaan Hindu-Buddha
Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782 M), dan prasasti Mantyasih (Kedu).
Selain itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain candi Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Borobudur, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candi Mendut.

v  Proses Kehancuran
 Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1.      Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar
2.      Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi
3.      Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya
Oleh karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur (di bagian hilir Sungai Brantas) oleh Empu Sindok. Pemindahan ibukota ke Jawa Timur ini dianggap sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayah kekuasaan Mataram Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis. Hal ini mengacu pada letak sungai Brantas yang terkenal subur dan mempunyai akses pelayaran sungai menuju Laut Jawa. Kerajaan itu kemudian dikenal dengan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur atau Kerajaan Medang Kawulan.

v  Peninggalan
Komplek Candi Dieng di Wonosobo, JawaTengah, merupakan peninggalan candi Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno.


v  Informasi Tambahan
·         Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan Kerajaan Mataram Hindu
·         Dulu kerajaan ini terkenal sebagai kerajaan yang kaya akan padi dan tambang emas
·         Salah satu sumber sejarah yaitu prasasti Canggal & prasati Metyasih/Balitung
    Kerajaan ini menggunakan bahasa Sansakerta



4 comments:

  1. keren postingannya! makasih gan. btw kalo boleh tau ini lagu siapa yaa?

    ReplyDelete
  2. Artikelnyanya bagus gan, smoga artikel saya dapat saling melengkapi
    .
    MARKIJAR.Com - Mataram Kuno

    ReplyDelete
  3. Artikelnya keren dan ber manfaat benget. Makasih

    ReplyDelete