Cool Blue Outer Glow Pointer
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday 27 July 2012

Kesan Dan Pesan Pada Masa Orientasi Siswa (MOS) SMA Negeri 15 Surabaya


KESAN DAN PESAN PADA MASA ORIENTASI SISWA (MOS)
SMA NEGERI 15 SURABAYA


Udah sebulanan aku tidak blogging, karena banyak alasannya, dan sekarang saya akan cerita sedikit tentang MOS Libels (SMA Negeri 15 Surabaya). Kesan dan pesan pada Masa Orientasi Siswa atau yang lazim disingkat MOS di SMA Negeri 15 Surabaya menurut saya ada yang menarik dan ada juga yang menjengkelkan. Sebelum saya menulis tentang Kesan dan Pesan saya untuk MOS Libels 2012 ini, saya akan menceritakan terlebih dahulu beberapa peristiwa di hari pra-MOS, hari pertama dan hari kedua MOS Libels 2012 ini.




Berbeda dengan MOS di Sekolah Menengah Pertama (SMP), MOS di Libels (SMA Negeri 15 Surabaya) ini mempunyai pesan dan kesan tersendiri serta peristiwa-peristiwa yang takkan pernah terlupakan. Pada tanggal 7 Juli 2012, pertama kali saya masuk sekolah di SMA Negeri 15 Surabaya untuk Persiapan MOS (Pra-MOS), disini saya tegang dan nervous banget pada waktu itu, hal ini karena kata teman-teman nanti kalau MOS kakaknya jahat-jahat. Hal itu mengakibatkan saya menjadi takut sekali, apalagi kalau diberdayakan dan disuruh-suruh.


              Masuk kekelas dalam gugus suku Toraja, saya memandangi teman-teman yang belum saya kenal sama sekali, namun ada beberapa anak yang saya sudah kenal dengan mereka. Dan dengan adanya PK, kelas menjadi ada yang mengkoordinir. Awalnya saya takut dengan kakak PK, namun mereka berdua sangatlah baik dan bisa diajak bercanda serta bercerita, mereka adalah kak Della dan kak Cimes. Kakak PK menjelaskan tentang aturan MOS, jalannya MOS, Mars Libels, Yel-yel MOS Libels 2012, dll. Kami mendengarkan dengan baik, dan serius. Tiba-tiba kakak-kakak OSIS datang dengan suara yang sangat keras dan seperti marah-marah. Saya sangat tegang dan takut sekali, karena di masa MOS SMP tidak ada yang seperti begini, saya sangat kaget dan terkejut dengan hal itu.

              Namun, dengan perilaku kakak-kakak OSIS itu, menurut saya itu hanya sandiwara belaka, saya mencoba bersabar dan yakin kalau mereka aslinya tidak begitu. Kami dijelaskan dilapangan oleh kakak-kakak OSIS tentang barang-barang yang harus dibuat dan dibawa ketika MOS seperti ID Card, Autobiografi, Topi Toga, Alat-alat Tulis, Konsumsi dan lain-lain. Saya sangat terkejut dan berpikir ini sangat banyak untuk dibawa dan dibuat hanya dalam waktu 2 hari.

              Dihari pertama pelaksanaan MOS, saya datang terlambat dan mendapatkan mistake pertama, dihari itu ada pengarahan-pengarahan, menggambar denah, dll. Dihari pertama itu saya belum menyampul spidol dan belum membuat topi toga, sayapun kena marah dari kakak-kakak OSIS terutama keamanan. Dihari itu saya lebih siap daripada dihari pra-MOS untuk mendapatkan ocehan kakak-kakak OSIS terutama kakak dari keamanan. Saya yakin itu hanya akting saja, namun saya tetap ada rasa takut ketika mendengar suara-suara mereka yang menggelegarkan ruangan.

              Dihari kedua juga bertambah banyak tugas yang akan dibawa, yakni konsumsi yang berbeda dengan hari pertama, disuruh memperbaiki barang-barang yang salah. Autobiografi yang sudah dibuat, diganti lagi menjadi format yang baru, yang sudah ditentukan. Hari ke-2 kami mendapatkan pengarahan sedikit dari guru, melihat unjuk gigi kakak-kakak ekskul yang menampilkan sesuatu, sesuai dengan jurusan ekskulnya, dan yang paling menyebalkan disuruh meminta tanda tangan OSIS dan pengurus (keamanan, acara, PK, kebersihan, konsumsi, kesehatan, dokumentasi dan perlengkapan). Saya sudah mendapatkan 8 tanda-tangan dan 6 sie berbeda, kurang sie konsumsi dan keamanan. Kurang sie konsumsi karena saya tidak sempat menemukan sie konsumsi, kalau sie keamanan saya sudah berusaha, merayu tapi apa daya mereka menghiraukanku dan enggan memberikan tanda tangannya.

              Dihari ketiga MOS tidak dijelaskan, karena saya membuat Kesan dan Pesan ini di hari kedua untuk tugas dihari ke tiga. Nah, ini ada beberapa kesan positif dan negatif dari MOS Libels 2012 ini oleh saya :
Kesan yang menyenangkan di MOS Libels 2012 :
·         Membuat saya lebih cepat kenal dengan teman-teman sesuku;
·         Dapat menerapkan budaya menyapa dan ramah tamah;
·         Meningkatkan kebersamaan dan tanggung jawab;
·         Mempertebal mental supaya tidak mudah luluh, menangis dan tidak disebut mental tempe;
·         Mengetahui dengan cepat tentang SMAN 15 Surabaya, karena adanya menggambar denah, pengarahan, cerita dari kakak PK;
·         Dapat melihat unjuk gigi kakak-kakak kelas dalam bidang ekstrakurikuler yang bagus-bagus;
·         Dan lain-lain.

Kesan yang menyebalkan di MOS Libels 2012 :
·    Dibentak-bentak oleh kakak-kakak OSIS (tertentu);
·   Diolok-olokkan oleh kakak-kakak OSIS (tertentu) didepan teman-teman lainnya;
·  Sering dimarahin oleh kakak-kakak OSIS (tertentu) dan selalu menemukan kesalahan-kesalahan pada saya dan teman-teman;
·   Diberikan tugas yang sangat banyak dan susah-susah dan itu juga harus cepat selesai;
·   Disuruh buat autobiografi 2 kali dengan format yang sangat berbeda (hanya sedikit yang sama);
·         Dan lain-lain.

Namun, saya yakin dalam kesan yang menyebalkan itu pasti ada manfaatnya dibalik semua itu, untuk melatih jiwa yang kuat, sopan, berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Maka dari itu, saya memakluminya. Dan tidak akan memasukkan kedalam hati, saya percaya itu hanya sebagai rekayasa semata. Dan berikut ini ada pesan untuk MOS Libels dari saya :

Pesan  MOS Libels 2012 :
       Semoga MOS Libels ditahun berikutnya lebih baik dan lebih kreatif, MOS Libels dalam hal kedisplinan tidak berkata semena-mena atau yang tidak terpuji, namun saya salut dengan para OSIS dan kakak-kakak yang terlibat dalam MOS, karena tidak sama sekali merusak fasilitas seperti menggedor pintu dan tidak menggunakan kekerasan fisik. Saya berharap MOS Libels bisa menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bukan lagi menyeramkan ataupun melelahkan yang sering dianggap oleh sebagian besar orang.



No comments:

Post a Comment