Cool Blue Outer Glow Pointer
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday 5 November 2013

Rangkuman Kerajaan Kediri



Kerajaan Kediri


Berdirinya Kerajaan Kediri
Kerajaan Kadiri atau Kerajaan Panjalu adala  h Kerajaan yang terletak di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat dikota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Pada tahun 1042, Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi duabagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmanayang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada.
Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas. Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian diantara kedua putranya. Pembagian Kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Begitu Raja Airlangga wafat, terjadilah peperangan antara keduabersaudara tersebut. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan (1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambang Kerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha.

v  Sumber-Sumber Sejarah
1. Prasasti
·         Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyatdesa oleh Raja Jayawarsa.
·         Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono berisi masalah keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M).
·         Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yangmemberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.
·         Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandrayang memuat tentang sejumlah nama-nama hewanseperti Kebo Waruga dan Tikus finada.
·         Prasasti Kamulan (1194 M), yangmenyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istanadi Katang-katang.

2. Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita Cina ini merupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang melakukan kegiatanperdagangan di Kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu fan Chi karangan Chu ju kua(1220 M). Buku ini banyak mengambil cerita dari buku Ling wai tai ta (1778 M) karangan Chuik fei. Kedua buku ini menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13M.

v  Masa kejayaan
Masa kejayaan Kediri dapat dikatakan jelas, terbukti dengan ditemukannya silsilah raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kediri. Disamping itu, ditemukannya prasasti-prasasti Raja-raja.
Raja Kediri pada tahun 1104 adalah Jayawarsa. Setelah Jayawarsa, secara berturut-turut Kediri diperintah oleh :


1.     Bameswara (1117-1130)
2.     Jayabhaya (1135-1157)
3.     Sarweswara (1159-1161)
4.     Aryeswara (1169-1181)
5.     Gandra (1181)
6.     Kameswara (1182-1185)
7.     Kertajaya (1190-1222)



v  Kehidupan Politik dan Ekonomi
Dari sekian nama raja yang sudah diketahui, Jayabhaya adalah raja yang sangat terkenal. Pada masa Jayabhaya, Empu Sedah dan Em  pu Panuluh mengubah Kitab Bharatayudha. Menurut Prasasti Ngantang, pemerintahan Jayabhaya telah berhasil mengakhiri kekacauan orang-orang Jenggala.
Kehidupan rakyat Kediri sangat teratur. Mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan berdagang. Hasil utama pertaniannya adalah beras. Barang dagangan Kediri berupa emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Pajak rakyat pada waktu itu berupa hasil bumi, seperti beras dan palawija.

v  Proses kehancuran

Raja terakhir kerajaan Kediri adalah Kertajaya. Pada masa akhir pemerintahannya, Kediri dalam keadaan lemah. Pada tahun 1222, Kediri diserang oleh Ken Arok dari Tumapel. Terjadilah pertempuran di Desa Ganter dekat pujon, Malang. Kertajaya kalah dalam pertempuran, maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.


1 comment:

  1. Terima kasih atas tulisannya semoga dapat dipergunakan sebagai referensi bagi yang membutuhkan, yang jadi pertanyaan antara tahun 1042 M sampai tahun 1104 M. belum ada nama raja yang memerintah dari dua kerajaan tersebut. Kemungkinan kita kekurangan sumber berita tentang itu, semoga waktu mendatang dapat ditemukan
    prasasti yang dapat menjelaskan misslink tersebut.

    ReplyDelete